Berakhir Dengan Musyawarah, Oknum Sangadi Terpilih Akui “Dosanya” dan Meminta Maaf Ke Warga Didepan Kajari Bolmut

BOLMUT–Kasus dugaan penipuan dalam transaksi jual beli tanah yang mengarah ke skandal “Mafia Tanah” berakhir dengan musyawarah antara Oknum Sangadi terpilih Desa Tombulang Abdul Gani Blongkod (AGB) alias Utong dan Kisman Gobel, warga Desa Batu Bantayo, selaku pemilik tanah yang juga korban dalam transaksi “bodong” pada 2015 silam.

Informasi diperoleh, Utong dan Kisman dipertemukan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari Bolmut) dan dibimbing langsung Kepala Kejari Bolmut, Nana Riana untuk melakukan musyawarah terkait masalah keduanya itu.

Pasalnya, kedunya telah bersepakat untuk menghentikan kasus tersebut. Dimana, saat musyawarah itu Sangadi Utong telah mengakui “Dosa” dan kesalahan serta kehilafaannya dalam transaksi jual beli tanah pada 2015 silam. Dirinya pun, bahkan telah meminta maaf kepada Kisman selaku korban atas ulahnya dulu itu disaksikan langsung Kajari Bolmut, Nana Riana, Rabu (17/11/2021).

“Hari ini saya diundang pihak Kejari Bolmut. Dan bersamaan juga ternyata Sangadi datang. Kita berdua dihadapan Kejari Bolmut difasilitasi agar masalah kita diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan. Dan kita berdua sudah bersepakat menghentikan kasus ini. Sangadi juga berjanji akan mengembalikan hak saya dan juga meminta maaf kepada saya dan keluarga,” ujar Kisman.

Sangadi Utong kepada media ini juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kasusnya itu telah selesai dengan cara kekeluargaan.

“Saya sudah meminta maaf kepada kisman. Dan saya berjanji akan mengembalikan apa yang menjadi haknya. Dengan musyawarah ini artinya masalah ini telah selesai. Saya hanya minta untuk pulihkan kembali nama baik saya. Kasihan kita ini masih keluarga,” ujar Utong dengan nada memohon.

(JamalGani)