Kadis Tumundo Jadi Narsum Webinar Digital Culture RTIK Berkreasi

MINAHASA – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Agustivo Tumundo, SE,MSi menjadi Nara Sumber (Natsum) dalam Webinar Digital Culture RTIK Berkreasi yang digelar oleh Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Kominfo RI dan Universitas Sam Ratulangi Manad, Kamis (22/42021) pagi secara virtual.

Kegiatan yang mengambil thema “Transformasi Digital Culture Akademik kepada Masyarakat” juga menampilkan Direktur Jenderal Aptika Kementrian Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan sebagai Keynote Speaker bersama Ketua Umum Siberkreasi Yossy Mokalu dan Ketua Umum RTIK Indonesia Fajar Eri Dianto.

Sedangkan Kadis Kominfo Minahasa tampil sebagai Nara Sumber bersama Dr Ir Rignolda Djamaluddin MSc dari Universitas Sam Ratulangi Manado dan Stanley Karouw ST MTI dari Relawan TIK Sulawesi Utara, dengan Moderator dr Grace EC Korompis MHSM DrPH dari Universitas Sam Ratulangi Manado juga.

Kadis Kominfo Minahasa Agustivo Tumundo, SE,MSi dalam materinya mengedepankan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Pelayanan Publik Berbasis Elektronik.

“Perkembangan teknologi Informasi dan komunikasi saat ini merupakan suatu yang harus ada dan diikuti oleh masyarakat modern, terutama dalam menghadapi era Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 yang telah mengubah cara manusia berpikir dan berhubungan satu dengan yang lain,”jelasnya.

Lanjut dikatakan Tumundo, peningkatan kualitas SDM sebagai aktor utama dalam perubahan ini dan menjadi sangat penting karena Indonesia masih kurang dalam memanfaatkan kecanggihan TIK.

“Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi karena semakin ketatnya persaingan global. Untuk itu, kecangihan teknologi tidak bisa dinegosiasikan dalam kehidupan bermasyakat, khususnya dalam dunia industri. Tantangan ini perlu disikapi secara matang dan tepat sasaran dengan terus mengupayakan penguatan SDM bidang Komunikasi dan Informasi,”urainya.

Latar belakang dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) ini diinisiasi oleh Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Stranas pengembangan E-goverment yang kemudian dikeluarkan Perpres Nomor 95 tahun 2018 tentang SPBE.

Penerapan SPBE ini, menurut Tumundo, akan memberikan kontribusi efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Namun, permasalahan SPBE ada pada SDM antara lain keterbatasan jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis TIK.

“Aplikasi e-government di instansi pemerintah yang tersebar ini, datanya tidak terintegrasi, Infrastruktur data center bervariasi, belanja TIK terus naik tetapi kinerja e-government belum memuaskan, serta budaya masyarakat dan organisasi yang belum mendukung,”katanya.

Patut disyukuri di tahun 2021 Kabupaten Minahasa sudah terpilih dalam 60 Kabupaten/Kota di Indonesia, masuk dalam Program Smart City dari Kementrian Kominfo RI. Dan sebagai daerah yang akan menjadi kota pintar atau smart city ini, merupakan upaya inovatif yang dilakukan oleh Kabupaten/kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas di Daerah setempat.

“Saya mengharapkan dukungan semua pihak, sehingga proses penandatangan Kerjasama (MoU) Kabupaten Minahasa dengan Menteri Kominfo RI dapat terwujud sesuai agenda Kemenkominfo pada bulan mei nanti, karena daerah kita masuk dalam Program Smart City tahun 2021,”tandasnya.

Dalam Webinar yang diikuti oleh para Kepala Bidang E-government Diskominfo Minahasa Gogen Ngantung SE, para akademisi UNSRAT diantaranya Dosen Teknik Informatik Unsrat Yauli Rindengan ST MSc MM, Ir Lyndon Pangemanan ME dari Fakultas Pertanian UNSRAT, Dr Victorya Nisye Untu SE dari Fakultas Ekonomi UNSRAT, Glanny Mangindaan ST MT, Alicia Sinsuw ST MT, Nancy Tuturoong ST MT dari Fakultas Teknik dan para peserta mahasiswa lainnya. (Erwien Bojoh)