Ketua Partai Ummat Kota Bitung Minta Maurits-Hengky Lebih Selektif Pilih “Orang Dalam”

BITUNG—Ketua DPD Partai Ummat Kota Bitung, Arham Dila Licin menyampaikan Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar harus lebih berhati-hati dan jelih dalam memilih dan menempatkan orang-orang yang diberikan amanat dan tangungjawab dalam membantu mengelola pemerintahan.

Hal itu disampaikannya bukan tanpa alasan. Menurutnya, dilingkup Maurits-Hengky saat ini banyak oknum-oknum ‘orang pilihan’ yang memanfaatkan situasi saat ini hanya untuk memuluskan kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang imbasnya merugikan Maurits-Hengky dan masyarakat Kota Bitung.

“Saya melihat pada saat ini banyak oknum-oknum yang bisa dibilang orang pilihan Maurits-Hengky melakukan sesuatu tanpa terlebih dulu memikirkan dampaknya seperti apa. Mereka ini adalah orang-orang dalam yang diberikan kepercayaan. Tapi sayangnya kepercayaan itu disalah gunakan,” ujar Arham, Kamis (05/08/2021).

Arham mencontohkan, saat ini masyarakat Kota Bitung dibuat kebingungan dengan fenomena stempel cap stap khusus (Stafsus) Wali Kota yang banyak beredar di media sosial (Medsos). Dimana cap stapsus ini digunakan untuk menipu masyarakat. Padahal kata dia, hal ini tidak dibenarkan oleh wali kota dan wakil wali kota Bitung. Bahkan hal ini dilakukan oknum orang dalam tersebut tanpa sepengetahuan keduanya.

“Orang-orang ini hanya bisa merusak nama baik Maurits-Hengky. Ini hanya membawa citra buruk pemerintahan Maurits-Hengky di mata masyarakat,” sorotnya.

Lanjut Arham, dia meminta kepada Maurits-Hengky agar lebih selektif lagi dalam memilih “orang dalam” untuk dijadikan kaki tangan dalam membantu keduanya. Jangan sampai kata dia, orang-orang yang sudah diberikan kepercayaan ini malah menjerumuskan dan mencelakaan Maurits-Hengky kedepannya.

“Jangan sampai orang-orang ini hanya menjerumuskan Maurits-Hengky untuk kepentingan pribadi mereka. Maka dari itu saya selaku warga Bitung meminta Maurits-Hengky segera melakukan evaluasi kepada orang-orang ini. Kalau perlu orang-orang seperti ini jangan dipakai lagi di pemerintahan Maurits-Hengky.” Pungkasnya.
(JamalGani)